Kepolisian Daerah Jawa Barat siap mengantisipasi 'suasana panas' yang berpotensi ricuh, jika Bupati Garut Aceng Fikri dilengserkan dari jabatannya oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut, Jabar.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Martinus Sitompul mengatakan bahwa salah satu bentuk antisipasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat kota Garut.
"Kami akan melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat, agama, dan pemuda agar bisa membangun sikap aman dan kondusif," jelasnya saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis 13 Desember 2012.
Dia menambahkan, hal yang lebih tegas adalah dengan menempatkan personil tambahan dari Polda Jabar yang akan ditempatkan di beberapa tempat rawan yang berpotensi ricuh.
"Namun, kita perlu mendalami situasi dan perkembangan yang terjadi," jelasnya.
Disinggung terkait ancaman bakal adanya aksi anarkis, dengan kasus dugaan penipuan yang sedang dijalani oleh Bupati Garut, dia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi. "Proses penyidikan masih dilanjutkan," ujarnya.
Namun, Martinus mengatakan akan menelusuri terhadap ancaman tersebut. "Sedang diselidiki, apakah dikategorikan provokasi atau provokator setelah kejadian (bentrok) terjadi. Tetapi untuk sekarang, kita hanya mengingatkan saja dan antisipasi karena hal tersebut belum terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta Bupati Garut Aceng Fikri untuk mundur secara legowo dari jabatannya. "Daripada ribut melulu. Ini kan soal kepercayaan publik. Supaya tidak berlarut-larut Aceng sebaiknya berkenan mundur," ujarnya.
Gamawan menyerahkan sepenuhnya nasib Aceng ke DPRD Kabupaten Garut untuk melengserkannya atau tidak. "Kalau ada unsur pelanggaran yang terpenuhi, silakan diproses oleh DPRD," katanya.
Sumber: vivanews.com