Hal yang umum berlaku bagi para pedagang gorengan yakni menggunakan bahan bakar untuk menggorengnya yakni dengan minyak tanah atau gas. Namun, di Solo, ada pedagang yang menggoreng tahu dengan uang limbah yang dihasilkan Bank Indonesia (BI).
Kepala Pimpinan Wilayah BI Solo Doni menyebutkan, limbah uang yang dihasilkan BI dalam sehari mencapai dua kuintal. Limbah ini diminta secara langsung oleh beberapa pengusaha gorengan tahu.
"Di Solo itu unik, tukang gorengan tahu itu goreng tahu bahan bakarnya limbah uang,"ujar Doni saat mengikuti pelatihan ekonomi moneter dan perbankan bertema peran Bank Indonesia dalam mendukung UMKM di Solo, Sabtu (15/12/2012).
Doni menuturkan, limbah uang yang digunakan pengusaha gorengan tahu di awal-awal tidak mengalami permasalahan. Namun, timbul kekhawatiran BI jika limbah tersebut digunakan maka bahan kimia yang terdapat di limbah uang akan menempel pada gorengan yang nantinya dikonsumsi masyarakat.
"Itu kan kalau terus digunakan, takutnya bahan kimia yang terbakar itu nanti nempel digorengannya," tuturnya.
Melihat hal tersebut, BI wilayah Solo meminta kepada Solo Tekno Park (STP) untuk mengolah limbah uang tersebut menjadi kerajinan berupa kotak batik ataupun kotak wadah tisu.
"Kami meminta STP untuk mengolah limbah uang itu menjadi kotak batik ataupun kotak wadah tisu," pungkas Doni.