Beberapa layanan Google, seperti Gmail dan Google+, sempat tak bisa diakses selama lebih kurang 27 menit oleh sebagian pengguna internet di Amerika Serikat dan Hong Kong, pada Selasa (6/11/2012).
Apa pasal? Setelah diselidiki, ternyata penyebab terhentinya layanan Google di sebagian wilayah dunia itu disebabkan oleh sebuah kesalahan yang dilakukan oleh salah satu penyedia jasa internet (ISP, internet service provider) di Indonesia, Moratel.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tom Paseka, seorang teknisi jaringan di perusahaan CloudFlare yang menyelidiki masalah itu setelah layanan-layanan Google Apps yang digunakan perusahaannya tiba-tiba offline. Bahkan DNS Public Google (Alamat IP, 8.8.8.8) tak bisa diakses.
Seperti yang ditulisnya dalam sebuah blog CloudFlare, selelah membedah network layer, Paseka menemukan bahwa koneksi antara kantornya dengan Google mentok di alamat gateway Moratel. "Padahal, letak kantor CloudFlare di California berdekatan dengan Data Centre milik Google sehingga permintaan koneksi seharusnya tak perlu dialihkan lebih dahulu ke Indonesia," tulis Paseka.
Salah Alamat
Mengapa request koneksi ke Google dialihkan ke Moratel? Penyebabnya, menurut Paseka, terletak pada "kebocoran jalur" di mana Moratel menyiarkan (advertise) alamat IP yang salah sehingga server Google dianggap berada dalam jaringannya, padahal tidak demikian.
Internet adalah gabungan dari jaringan-jaringgan otonom (Autonomous System atau disingkat AS) di seluruh dunia yang dihubungkan oleh Border Gateway Protocol atau BGP. BGP inilah yang menyiarkan informasi alamat IP milik tiap jaringan dan menyediakan jalur untuk menghubungkan satu AS dengan yang lain.
BGP adalah sistem trust based di mana tiap jaringan saling "mempercayai" informasi alamat IP dan alamat network yang diberitahukan oleh masing-masing jaringan. Saat permintaan koneksi dibuat oleh satu jaringan, ISP akan menghubungi provider backbone atau peer jaringan dan membuka jalur tercepat ke alamat yang dituju.
Ketika informasi network yang disiarkan ternyata salah dan dianggap "benar" oleh provider upstream, terjadilah "salah alamat" yang berujung pada tidak bisa diaksesnya network tujuan, dalam hal ini jaringan Google.
Nomer AS Google adalah 15169, tetapi koneksi CloudFlare ke jaringan raksasa internet tersebut ketika itu malah tertuju ke alamat jaringan Moratel di 23947. Daerah Hong Kong di mana provider backbone yang digunakan sama dengan Moratel (PCCW) pun turut terkena imbas dan tidak bisa mengakses Google.
Pihak Moratel sendiri, sebagaimana dikutip oleh Paseka, menyatakan bahwa kejadian in tak disengaja. Penyebabnya adalah kesalahan hardware yang sedang diselidiki.
Setelah diberitahu soal kesalahannya oleh Paseka, pihak Moratel telah memperbaiki situasi tersebut dengan berhenti menyiarkan alamat jaringan yang salah. Saat ini layanan Google sudah normal kembali dan bisa diakses oleh pengguna yang sebelumnya terkena dampak salah alamat.
Kejadian ini, lanjut Paseka di akhir tulisannya, menunjukkan kerentanan internet sebagai sistem yang dibangun berdasarkan kepercayaan. Ada faktor-faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan, bahkan oleh raksasa internet sebesar Google sekalipun.
"Sebaiknya sebuah situs memiliki tim teknisi jaringan yang senantiasa mengawasi jalur dan mengelola konektivitas sepanjang waktu," tulisnya.