Ruhut Sitompul akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi melihat pemecatan Ruhut membuktikan lemahnya posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tersingkirnya Ruhut mencerminkan lemahnya wibawa SBY sebagai Ketua dewan Pembina yang menurut pengakuan Ruhut sangat mencintainya," kata Adhie kepada Tribunnews.com, Minggu (16/12/2012).
Adhie mengatakan pemecatan Ruhut Sitompul memang mengejutkan. Pasalnya, selama ini anggota Komisi III DPR bidang hukum itu sangat lantang dan cenderung menghalalkan segala cara untuk membela SBY dan Partai Demokrat.
"Tapi logika parpol memang berbeda dengan logika orang per orang. Logika parpol adalah logika politik. Logika kalah dan memang, bukan benar atau salah," ujarnya.
Menurut Adhie, SBY dalam berpolitik memang cenderung berpihak kepada yang menang, dalam hal ini faksi Anas Urbaningrum. "Ini mengingatkan saya ketika SBY juga akhirnya memilih mendepak Sri Mulyani ketika kubu Ical memenangkan pertarungan politik," ujarnya.
Diketahui,Posisi yang mengalami rotasi di Demokrat yakni Andi Nurpati yang sebelumnya menjabat sebagai divisi komunikasi publik digantikan oleh Gede Pasek Suardika. Andi kini menjabat sebagai ketua divisi hubungan eksternal.
Selain itu, Ketua Departemen Luar Negeri yang dulu diduduki Nurhayati Ali Assegaf kini dijabat Kastorius Sinaga. Nurhayati lalu menjabat sebagai Wasekjen Demokrat.
Kemudian posisi Ignatius Mulyono sebagai Ketua Divisi Pembinaan Organisasi digeser oleg Michael Watimena. Sementara Ruhut dipecat dari Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika. Posisi Ruhut digantikan oleh Nurul Qomar.
Sumber: tribunnews.com