Metode kontrasepsi berbasis hormon, seperti pil dan suntik KB, kerap membawa efek samping seperti sakit kepala dan penurunan gairah seks. Meski demikian, para wanita tidak akan tahu alat kontrasepsi apa yang cocok untuk mereka, jika belum mencobanya. Berikut adalah beberapa efek samping yang dirasakan saat menggunakan metode kontrasepsi berbasis hormon, seperti dilansir Health.
1. Sakit kepala, pusing, nyeri payudara
"Efek samping ini akan hilang setelah Anda mengonsumsi pil KB untuk sementara waktu," kata Hilda Hutcherson, MD, seorang profesor di Columbia University, di New York.
2. Mual
Reaksi ini mungkin akan hilang dalam beberapa bulan. Jika tidak, Anda dapat mengonsumsi kontrasepsi oral, sembari menyantap makanan. Bila keluhan masih tetap sama, sebaiknya Anda mencoba alat kontrasepsi dalam rahim.
3. Pendarahan
"Saya pikir ini adalah efek samping yang kadang membuat wanita "gila" dibanding efek samping lainnya," kata Dr Hutcherson. Hal ini tentu tak terduga. Perdarahan terjadi khususnya pada mereka yang menggunakan suntikan atau pil KB, serta implan.
4. Penurunan libido
Coba metode yang berbeda jika Anda mengalami efek samping ini.
"Untuk beberapa wanita, jika Anda mengganti pil KB dengan salah satu yang lebih androgenik (seperti testosteron), libido akan datang kembali," kata Dr Hutcherson.
Jika ini juga tidak berhasil, segera temukan metode lain yang cocok untuk Anda.
5. Perubahan suasana hati
Semua metode hormonal kemungkinan akan menyebabkan masalah yang sama, yakni perubahan suasana hati. Untuk beberapa pasien yang benar-benar ingin tetap mengonsumsi pil KB, Dr Hutcherson kadang-kadang juga meresepkan anti-depresan.
Inilah lima efek samping yang sering dirasakan wanita yang menggunakan kontrasepsi berbasis hormon, seperti pil dan suntik KB. Jika efek samping memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter.