Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong agar wirausaha atau pengusaha muda Indonesia terus berkembang. Menurutnya, seorang pengusaha tidak perlu mengenyam bangku sekolah tinggi-tinggi.
Dikatakan pria yang dikenal sukses sebagai pengusaha ini, pendidikan yang tinggi bukanlah jaminan untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Yang penting adalah memiliki semangat dan optimisme yang tinggi.
"Pengusaha tidak perlu sekolah yang tinggi," ungkap JK di acara 'Pesta Wirausaha Komunitas Tangan di Atas', di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Dia mencontohkan, menjadi seorang pengusaha itu layaknya seperti berenang. "Anda baca buku tentang berenang, anda baca teori gaya kupu-kupu, gaya katak. Lalu anda praktikkan di sungai, pasti kelelep," lanjutnya.
Dengan kata lain ia mengatakan, untuk mencapai kesuksesan menjadi pengusaha, hal yang terpenting adalah melakukan sesuatu dengan semangat tinggi tanpa banyak kajian atau teori. Namun, tidak serta merta mengesampingkan hal itu.
"Artinya jadi pengusaha itu nggak perlu banyak kajian. Baca lagi, baca lagi. Nggak usah! Kerjakan saja!" tegasnya.
Meski demikian, dia mengatakan, pendidikan di sekolah pun merupakan hal penting. Namun, dia menekankan banyak kisah sukses para pengusaha yang tidak melanjutkan sekolahnya.
"Apa pengusaha butuh sekolah, pasti butuh. Tapi ternyata hampir semua pengusaha yang hebat tidak tamat sekolahnya. Si Mark (Zuckerberg) itu setiap hari anda buka Facebook, (dia) tidak tamat sekolahnya. Bapak saya pengusaha cuma sampai tamat SD kelas 5," pungkasnya.
(zul/dnl)
Dikatakan pria yang dikenal sukses sebagai pengusaha ini, pendidikan yang tinggi bukanlah jaminan untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Yang penting adalah memiliki semangat dan optimisme yang tinggi.
"Pengusaha tidak perlu sekolah yang tinggi," ungkap JK di acara 'Pesta Wirausaha Komunitas Tangan di Atas', di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Dia mencontohkan, menjadi seorang pengusaha itu layaknya seperti berenang. "Anda baca buku tentang berenang, anda baca teori gaya kupu-kupu, gaya katak. Lalu anda praktikkan di sungai, pasti kelelep," lanjutnya.
Dengan kata lain ia mengatakan, untuk mencapai kesuksesan menjadi pengusaha, hal yang terpenting adalah melakukan sesuatu dengan semangat tinggi tanpa banyak kajian atau teori. Namun, tidak serta merta mengesampingkan hal itu.
"Artinya jadi pengusaha itu nggak perlu banyak kajian. Baca lagi, baca lagi. Nggak usah! Kerjakan saja!" tegasnya.
Meski demikian, dia mengatakan, pendidikan di sekolah pun merupakan hal penting. Namun, dia menekankan banyak kisah sukses para pengusaha yang tidak melanjutkan sekolahnya.
"Apa pengusaha butuh sekolah, pasti butuh. Tapi ternyata hampir semua pengusaha yang hebat tidak tamat sekolahnya. Si Mark (Zuckerberg) itu setiap hari anda buka Facebook, (dia) tidak tamat sekolahnya. Bapak saya pengusaha cuma sampai tamat SD kelas 5," pungkasnya.
(zul/dnl)
Sumber: detik.com