Jakarta - Tidak bisa dipungkiri, gaya hidup masyarakat modern, seperti jalan-jalan di mall, shopping, dan belanja gadgets adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Berbagai hiburan di mall, gadgets, kuliner, dan fashion sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kelas menengah ke atas.
Tidak jarang kita membeli sesuatu/merogoh kocek, bukan karena kita membutuhkannya namun untuk memenuhi keinginan kita untuk bersenang-senang. Sebenarnya, hal itu sangat wajar, setelah seminggu beraktivitas, orang cenderung untuk menghibur diri bersama keluarga.
Namun yang menjadi permasalahan adalah, ketika kita bersenang-senang kita lupa mengalokasikan sebagian uang untuk dana cadangan dan berinvestasi.
Banyak orang yang beralasan bahwa berinvestasi itu sulit, apalagi berinvestasi saham, tinggi imbal hasil namun tinggi resiko. Selain itu, banyak orang menunda berinvestasi karena kendala modal, tidak punya uang untuk diinvestasikan.
Benarkah investasi saham demikian mahal dan sulit? Mari kita simak.
Warren Buffett mengatakan bahwa memilih perusahaan untuk berinvestasi itu tidak perlu berbelit-belit. Cukup pilih bidang usaha yang kita pahami, dan sederhana, dan seringkali nampak di sekitar kita.
Sebagai contoh, Buffett memilih berinvestasi di perusahaan minuman Coca Cola, dan juga koran Washington Post, yang mempunyai sistem bisnis sangat sederhana. Ia membeli saham-saham dari perusahaan tersebut dan minyimpan dalam waktu berpuluh-puluh tahun.
Meskipun kita tidak berinvestasi dengan rentang waktu selama Warren E Buffett berinvestasi, namun kita tetap dapat menggunakan prinsip tersebut untuk trading semi investasi, yaitu dengan rentang waktu beberapa bulan.
Bagaimana memilih perusahaan yang bertumbuh untuk trading semi investasi, atau investasi jangka pendek ? Anda juga bisa memilih perusahaan yang ada di sekitar Anda, sistem bisnis sederhana, dan dibutuhkan oleh orang banyak. Biasanya perusahaan-perusahaan tersebut tumbuh secara konsisten karena produk barang dan jasanya dibutuhkan orang banyak.
Anda juga bisa memilih perusahaan yang ada di sekitar Anda, sistem bisnis sederhana, dan dibutuhkan oleh orang banyak. Seperti saya tweet beberapa hari yang lalu, setelah banjir, kebutuhan air minum kemasan cenderung meningkat, saham ADES pun naik 25% dalam beberapa hari saja. Perusahaan air minum kemasan lainnya berkode ALTO, PT Tri Bayan Tirta Tbk pun mengalami lonjakan harga saham.
Selain itu, Anda tidak membutuhkan modal besar untuk dapat meraih untung dari saham. Sebagai contoh, jika Anda suka berbelanja perkakas di gerai ACE Hardware, pernahkah terpikir untuk memiliki gerai yang begitu ramai dikunjungi masyarakat kelas menengah ke atas setiap akhir pekan ini?
Saham Ace Hardware berkode ACES. Saham ACES naik 97,5% sejak Januari 2012 di harga Rp 4.150 sebelum stock split atau setara Rp 415 per lembar saham untuk saat ini, dan hingga akhir tahun 28 Desember 2012, harganya mencapai Rp 820 per lembar sahamnya.
Jika Anda beli 1 lot (500 lembar)saham ACES pada Januari 2012, hanya butuh Rp 2.075.000 per lotnya (sebelum stock split, dan di akhir tahun menjadi Rp 4.306.030,- untung sekitar 97,5% (belum dipotong fee dan pajak).
Suka belanja gadget terbaru? Boleh-boleh saja, tapi coba saja bagaimana jika Anda berinvestasi pada saham Eraphone penyalur HP dan gadget, berkode ERAA pada tahun 2012. Pada 2 Januari 2012 saham ERAA dibuka seharga Rp 1.000 per lembar saham.
Kemudian saham ERAA mengalami pertumbuhan sebesar 195% dalam setahun dan ditutup di level harga Rp 2.950 di akhir tahun 2012. Jika Anda membeli saham ERAA di awal tahun 2012 Anda hanya butuh Rp 500.000 untuk membeli per lot saham, dan uang Anda menjadi Rp 1.475.000.
Coba berkeliling di sekitar kota Jakarta saat ini menjamur proyek bangunan, intip apa nama kontraktornya? Nama WIKA/PT Wijaka Karya atau ADHI/PT Adhi Karya sering Anda jumpai pada proyek bangungan kota Jakarta? Mengapa tidak coba beli sahamnya?
WIKA di awal tahun 2012 harganya Rp 610 per lembar saham dan ditutup di level Rp 1.480 per lembar saham pada 28 Desember 2012. Jika Anda beli 1 lot saham WIKA pada 2 Januari 2012, Anda hanya butuh uang Rp 305.000 per lotnya, dan di akhir tahun uang Anda menjadi Rp 738.100 atau 142%!
Sedang flu? Sering belanja obat-obatan ke Kimia Farma? Coba beli sahamnya juga (KAEF). Saham KAEF / Kimia Farma dari awal tahun 2012 harganya Rp 330 per lembar saham, kemudian ditutup di level harga Rp 740 per lembar saham pada 28 Desember 2012.
Jika Anda berinvestasi saham KAEF pada awal tahun 2012 hanya butuh uang Rp 165.000 untuk membeli 1 lot saham, dan pada akhir tahun 2012 uang Anda menjadi Rp 370.000 alias bertumbuh 124%.
Nah, apa pembelajaran dari contoh-contoh saham di atas? Coba baca ulang lagi dan silakan ambil kesimpulan. Kesimpulan yang pertama, membeli saham yang berkinerja bagus tidak harus melulu butuh uang besar. Bahkan hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah saja, Anda bisa memperoleh saham yang memberi imbal hasil puluhan sampai dengan ratusan persen.
Masih beralasan tidak punya uang untuk berinvestasi? Ayo mulai sisihkan uang saku / gaji untuk investasi. Investasi saham bisa dimulai dari modal kecil dari Rp 1 juta bahkan beberapa ratus ribu rupiah saja.
Kesimpulan kedua yang saya ambil adalah, tidak perlu njelimet dalam memilih saham. Bagaimana caranya? Jika Anda ingin berinvestasi saham, contek tips Buffet yang satu ini: cari saham yang bisnisnya sederhana! Apa sih bisnis yang sederhana itu ? Bisnis yang sederhana adalah bisnis yang Anda ketahui sistemnya dengan baik.
Bisnis ritel seperti penjualan perkakas, pakaian, minuman, konstruksi/bangunan, jalan tol, adalah contoh bisnis yang simpel. Warren Buffet memilih Coca Cola karena bisnisnya sangat sederhana dan mudah dipahami sistemnya.
Selain memilih bisnis yang simple/sederhana, carilah sektor yang dibutuhkan oleh orang banyak. Misalnya, sektor farmasi, consumer goods (bahan pangan, kebutuhan sehari-hari), dan juga sektor infrastruktur. Pembangunan terus berlanjut, sektor infrastruktur semakin dibutuhkan, antara lain jalan tol dan juga menyangkut produk bangunan.
Industri bahan bangunan (semen) sangat terkait dengan sektor infrastruktur dan properti. Beberapa contoh perusahaan semen adl Indocement/INTP, SMGR/Semen Indonesia, dan SMCB/Holcim. Beberapa contoh perusahaan konstruksi adalah WIKA/Wijaya Karya, ADHI/Adhi Karya, dan PTPP. Contoh perusahaan infrastruktur/jalan tol adalah JSMR (Jasa Marga).
Tidak perlu ribet dalam memilih saham untuk investasi. Lihat sekeliling Anda, produk apa yang sangat dibutuhkan masyarakat? Investasi saham tidak hanya untuk kalangan atas, mahasiswa dan karyawan juga bisa menikmati manisnya. Anda bisa berinvestasi saham dengan modal kecil. Banyak saham bagus yang per lotnya hanya seharga Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
Saham-saham yang saya sebut dalam artikel ini bukanlah sebuah rekomendasi beli atau jual, melainkan rangkuman/review dari pertumbuhan harga saham yang bersangkutan pada sepanjang tahun 2012. Nah demikian sharing saya tentang mudah dan murahnya berinvestasi saham. Semoga bermanfaat dan salam profit.
*) Ellen May. Trader, investor saham, pendiri Ellen May Institute, penulis Smart Traders Not Gamblers, @pakarsaham.