Informatif dan Menghibur

Wednesday, January 30, 2013

Remaja Australia Jadi Miliuner pada Usia 25 Tahun

      


Ketika masih remaja, Michael McGoogan banyak mendapatkan panggilan bila teman atau sanak keluarga memerlukan bantuan untuk mengotak-atik komputer.
Sepuluh tahun kemudian, pemuda Australia ini memiliki perusahaan dengan omzet jutaan dollar dengan ambisi menjadi perusahaan global.
Sekarang berusia 25 tahun, McGoogan mendirikan usahanya—yang sekarang bernama UberGlobal—ketika masih berusia 14 tahun di Canberra, setelah mendapatkan banyak permintaan dari berbagai kalangan untuk membuat situs atau mengajarkan cara bagaimana "bermain" internet.
"Saya dengan cepat menyadari bahwa saya bisa mendapatkan uang 500 dolar untuk membantu bisnis kecil membuat situs, dan kemudian 20 dolar setiap bulan guna menjalankannya," kata Mc Googan seperti dilaporkan situs smh.com.au
Dalam enam bulan pertama, McGoogan memiliki 500 klien, dan sadar bahwa dia tidak mampu melakukan semuanya sendirian. Karena itu, dia kemudian menyerahkan "kerjaan" membuat situs kepada teman-temannya, dan konsentrasi ke webhosting, yang sampai sekarang fondasi bisnis UberGlobal.
"Itu terjadi di awal dimulainya industri internet, dan saya beruntung berada di saat yang tepat dan bisa memberikan jasa pelayanan yang diinginkan oleh banyak orang," kata McGoogan mengenai keberhasilann bisnisnya.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya, ketika berusia 16 tahun, McGoogan mendapatkan kontrak pertama dari Pemerintah Australia, yaitu Otoritas Sungai Murray-Darling Basin.
Namun, sebagai lembaga pemerintah mereka tidak bisa berhubungan dengan bisnis individu. Oleh karena itu, McGoogan harus mendirikan bisnis resmi. Karena baru berusia 16 tahun, dia tidak bisa menjadi direktur perusahaan, dan menemukan solusinya ketika tetangganya, Michael Mossop, seorang pensiunan pegawai negeri, bersedia menjadi direktur dan menguasai saham McGoogan sampai dia berusia 18 tahun.
Mossop merupakan satu dari beberapa orang dewasa yang memberikan dukungan penuh kepada McGoogan. "Saya percaya penuh dengan modal bisnis saya, dan bisa menjual kepada orang-orang yang saya temui," kata McGoogan.
Mossop meminjamkan modal 15.000 dollar (sekitar Rp 150 juta) guna menambah modal yang sudah dikumpulkan dari sanak keluarga lain dan Mossop sekarang masih bekerja untuk UberGlobal.
Di saat bisnisnya terus berkembang, McGoogan masih juga bekerja selama 20 jam seminggu di sebuah kedai kebab Ali Baba dan sekolah penuh waktu. Dia mendapatkan dispensasi dari gurunya untuk bisa membawa HP ke dalam kelas sehingga bisa menerima telepon setiap saat webhosting yang adalah bisnis 24 jam.
"Para pelanggan saya banyak yang tidak tahu saya masih sekolah," kata McGoogan. Pada 2005, UberGlobal membeli perusahaan saingan yang lebih besar, Aussie Hosts, dan menjadi bertambah besar.
Ayah McGoogan, seorang pensiunan polisi federal Australia, setuju untuk mengagunkan lagi rumahnya sehingga putranya bisa menghabiskan 150.000 dollar (Rp 1,5 miliar) guna membeli perusahaan saingannya. Itu adalah akuisisi pertama dari beberapa yang dilakukan UberGlobal, yang sekarang memiliki omzet 13,3 juta dollar pada 2011, dan sekarang merupakan perusahaan webhosting ketiga terbesar di Australia.
McGoogan masih merencanakan membeli perusahaan lain lagi, yang segera membuatnya menjadi perusahaan webhosting terbesar di Australia. McGoogan sekarang adalah direktur eksekutif dan manajer pelaksana UberGlobal dan mengatakan akan tetap di posisi tersebut sepanjang dia merasa dia orang terbaik di sana.
Tiga dari teman sekolahnya masih bekerja di sana dan McGoogan masih senang menghabiskan waktu dengan keluarga dan pacarnya.
Di usia 18 tahun, McGoogan sudah membeli rumah sendiri dan baru-baru ini dia membeli mobil mewah Mercedez seharga 250.000 dollar (Rp 2,5 miliar). Dia masih memiliki saham 13,5 persen di UberGlobal dan sanak keluarga serta teman-temannya memiliki saham sekitar 20 persen.

sumber: Kompas.com
serbanyampur.blogspot.com. Powered by Blogger.

© Serba Serbi Informasi Bercampur Di Sini, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena