Beragam reaksi bermunculan menanggapi mundurnya Paus Benediktus XVI. Salah satunya adalah cara ekstrem macam delapan wanita yang tergabung dalam komunitas Femen ini. Delapan wanita ini nekad bertelanjang dada di dalam gereja katedral Notre Dame di Paris demi merayakan pengunduran diri Paus.
Seperti apa aksi mereka? Kami sudah mengumpulkan foto-foto dan cerita di balik insiden ini. Simak halaman-halaman berikut ini.
1. Awalnya Tak Ada Yang Aneh
Awalnya delapan wanita ini masuk ke gereja katedral Notre Dame di Paris dengan jubah panjang. Tak ada yang mencurigakan. Mereka seperti layaknya jemaat lain. Namun begitu bel berdentang tiga kali, mereka tiba-tiba membuka jubah dan memamerkan payudaranya.
2. Anti Paus Benediktus XVI
Delapan gadis ini merayakan mundurnya Paus Benediktus XVI. Kelompok Femen ini berdalih mereka bertujuan memperjuangkan hak asasi manusia. Sebelumnya Paus Benediktus XVI memang menentang pernikahan sesama jenis.
"Tidak ada lagi Paus! Tidak ada lagi homofobia," teriak mereka besahut-sahutan.
"Tidak ada lagi Paus! Tidak ada lagi homofobia," teriak mereka besahut-sahutan.
3. Bye Bye Benedictus
Selain memamerkan dada, wanita-wanita ini juga menuliskan pesan di tubuh mereka. Isinya tetap sama, perayaan mundurnya Paus Benediktus XVI dan dukungan terhadap kaum gay maupun lesbian, 'Pope No More', 'Pope Game Over', dan 'Bye Bye Benedictus'.
4. Dikecam Jemaat
Tentu saja para jemaat mengecam aksi wanita-wanita bertelanjang dada ini. Mereka menganggap gereja adalah tempat suci yang tak pantas dijadikan aksi mereka.
"Ini tempat yang sakral, Anda tidak boleh telanjang di sini," tutur salah seorang jemaat wanita.
"Ini tempat yang sakral, Anda tidak boleh telanjang di sini," tutur salah seorang jemaat wanita.
5. Sempat Kuasai Keadaan
Delapan wanita ini sempat menguasai keadaan dan meneriakkan orasinya. Bahkan mereka juga sempat memukul lonceng gereja. Jemaat lain hanya bisa menelan ludah. Sementara itu wartawan terus mengabadikan momen.
6. Diusir Dari Gereja
Tentu saja pihak keamanan gereja tidak tinggal diam. Mereka segera mengamankan delapan wanita itu dan memaksanya keluar. Meski ada sedikit perlawanan, namun wanita-wanita ini berhasil dikeluarkan dari gereja.
7. Aksi Berlanjut di Luar
Di luar gereja, aksi mereka belum usai. Delapan wanita ini masih melanjutkan orasinya. Makin berkembang, kali ini mereka meneriakkan dukungan untuk kaum gay, 'In gay we trust' dan 'Get out homophobe'
8. Tontonan Gratis
Masyarakat yang kebetulan berada di sekitar gereja pun tertarik untuk menyaksikan aksi mereka. Sebagian tampak bingung dengan aksi delapan wanita ini. Lama-kelamaan aksi mereka menjadi tontonan gratis. Apalagi bagi kaum Adam.
9. Dikecam Pemerintahan
Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls dan Walikota Paris Bertrand Delanoe menyampaikan kecaman. Menurut mereka, aksi tersebut merupakan provokasi yang tak berguna.
10. Bukan Aksi Pertama
Aksi macam ini sebenarnya bukan yang pertama kali bagi kelompok Femen. Tahun 2010 lalu mereka juga menjadi headline berbagai media atas aksi pamer dada atau bahkan telanjang bulat sebagai bentuk dukungan bagi pro-demokrasi dan anti-korupsi di Rusia, Ukraina dan London
(kpl/adb)
sumber: Serba Serbi Informasi Bercampur Di Sini