Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sudah tidak sabar untuk memisahkan navigasi penerbangan atau air traffic control (ATC) dari Angkasa Pura. ATC nantinya akan berbentuk Perum sendiri di bawah naungan Kementerian BUMN.
Menurut Dahlan, dengan dipisahnya ATC dari Angkasa Pura maka perhatian kepada persinyalan navigasi penerbangan akan lebih besar karena dia berbentuk perusahaan Sendiri.
"ATC diluar negeri juga berdiri sendiri. Kalau sekarang ATC hanya bagian kecil dari Angkasa Pura dan perhatiannya ke sana juga kecil, nanti berdiri sendiri perhatiannya akan besar sekali ke sana," ungkap Dahlan ketika ditemui di Monas, Jakarta, Kamis (20/12).
Dahlan juga mengatakan, pemicu pemisahan ATC dari Angkasa Pura adalah rendahnya gaji karyawan pengatur lalu lintas langit tersebut. Padahal menurut Dahlan, kerja merdeka seperti pilot.
"Mereka merasa penghargaan kepada mereka kurang. Dari penghasilan, dan mereka merasa sejajar dengan pilot kok. Nanti gajinya tidak setinggi pilot agar tidak terlalu mencolok. Gajinya otomatis naik sendiri," tambahnya.
Mantan Dirut PLN ini juga mengapresiasi Angkasa Pura yang merelakan navigasi mereka menjadi milik Perum Navigasi. Angkasa Pura, menurut Dahlan, akan kehilangan pendapatan mereka sekitar Rp 1 miliar dalam sebulannya.
"Angkasa pura kehilangan pendapatan, sebulan miliaran lah. Nanti kalau sudah berdiri apa kekurangannya akan saya penuhi," pungkasnya.
via merdeka.com