Ekspansi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) telah merambah hingga Timor Leste. Akhir pekan lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan turut melakukan peluncuran ringan (soft launching) untuk jaringan selulernya di negara Timor itu.
Setelah memenangkan tender senilai USD 50 juta (Rp 481 miliar), Telkom mulai membangun jaringan seluler di bawah PT Telkom Internasional. Selama ini, layanan telepon seluler di Timor Leste ditangani oleh perusahaan dari Portugal dan Australia.
"Karena proyek jaringan seluler memang milik pemerintah, maka itu ditenderkan. Kita (Telkom) memenangkan tender tersebut," ujar Humas Telkom Slamet Riyadi kepada merdeka.com, Senin (21/1).
Namun, yang unik adalah nama layanan selulernya. Jika di Indonesia nama jaringan seluler Telkom adalah Telkomsel, maka di Timor Leste jaringan tersebut dinamakan Telkomcel (pakai C). "Ini memang sengaja agar warga Timor Leste akrab dengan operator yang mereka gunakan yaitu Telkomsel. Penyebutannya memang sama, tapi tulisannya berbeda," kata dia.
Tak heran bila pada saat peluncuran akhir pekan lalu Telkomcel telah kebanjiran pelanggan yaitu 23.000 pada pendaftaran pertama. Dahlan dalam catatan awal pekannya menyebutkan Telkomcel digemari warga karena tarif telepon seluler di sana selama ini terlalu mahal untuk masyarakat, apalagi jika dibandingkan dengan tarif di Indonesia.
"Bagi Telkomcel, hari pertama 23.000 pelanggan itu sangat istimewa. Sebab dengan tarif yang lebih mahal dari Indonesia, meski sudah lebih murah dari operator lain di Timor Leste, jumlah pelanggan itu sama nilainya dengan memiliki 75.000 pelanggan di Indonesia," jelas Dahlan.
sumber: merdeka.com