Sebanyak 212 anggota Organisasi Papua Merdeka yang selama ini bergerilya di sekitar Perbatasan RI-PNG menyerahkan diri secara sukarela, Jumat 25 Januari 2013, di Kantor Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Mereka juga menyerahkan tiga pucuk senjata api yang selama ini digunakan dalam bergerilya.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Christian Zebua didampingi Wakapolda Brigjen Paulus Watepauw dan Sekda Pemprov Papua Elia Loupatty menerima langsung para aktivis OPM itu.
Di hadapan para petinggi ini, anggota OPM yang menyerahkan diri itu mengucapkan ikrar bahwa mereka bersedia kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia, selalu setia kepada NKRI, dan meninggalkan segala aktivitas mereka terkait separatis.
Ikrar itu langsung dibacakan Komandan OPM wilayah Perbatasan RI-PNG Daniel Kogoya.
Menyikapi kembalinya para aktivitas OPM itu, Pangdam Zebua mengatakan, peristiwa ini merupakan upaya yang sangat menggembirakan. ‘’Indonesia sangat terbuka bagi siapa pun anak bangsa yang selama ini berseberangan, asalkan dia kembali dengan tulus dan tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan UU di Indonesia," katanya.
Pangdam Zebua menjamin bahwa prajuritnya tidak akan melakukan perbuatan yang menyakiti rakyat atau bahkan membunuh. Jika ada prajurit yang melakukan perbuatan menyakiti rakyat, dia tak segan memberi tindakan.
"Silakan lapor kepada saya, sebab tugas prajurit adalah menjaga kenyamanan, ketenangan, dan keamanan. Yakinlah TNI datang untuk melindungi masyarakat," katanya.
Pangdam juga meminta kepada 212 OPM yang menyerahkan diri itu, bila ada yang mengganggu setelah bergabung dengan NKRI, segera melapor kepada prajurit TNI. ‘’Jika ada teman-teman yang masih di hutan tidak senang dengan sikap teman-teman yang sudah bergabung bersama NKRI, prajurit saya siap melindungi,’’ katanya. (art).
Sumber: viva.co.id