Menyambut Tahun Baru Imlek ke 2564 yang jatuh pada 10 Februari mendatang, ratusan umat Tridharma (Buddha, Tao dan Konghucu) melepas 888 burung pipit ke udara dan 888 ikan lele ke Bengawan Solo.
Ritual pelepasan hewan yang dilakukan di Kelenteng Tien Kok Sie, Solo, Jawa Tengah, tersebut merupakan rangkaian ritual Pao Oen atau permohonan ampun kepada Tuhan.
"Jumlah hewan yang dilepas sebenarnya sebanyak 2013, sesuai angka tahun ini. Namun dengan berbagai pertimbangan dipilih jumlah 888. Angka 888 disukai warga Tionghoa dan dipercaya membawa berkah untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Humas Klenteng Tien Kok Sie Aryanto Wong, kepada merdeka.com, Minggu (3/2).
Pantauan merdeka.com, nuansa Imlek 2564 semakin terasa di sekitar Klenteng, di kawasan pasar Gede. Ada 17 altar dan puluhan rupang (patung), puluhan lilin, lampion serta pernak-pernik Imlek.
Selain ritual Pao Oen, menurut Wong, ritual selanjutnya adalah sembahyang pada Dewa Zhiao Jun (Dewa Dapur), yang akan dilakukan 4 Februari. Dewa Dapur, lanjut Wong, dipercaya akan naik ke langit untuk menyerahkan rapor perbuatan baik dan buruk pada penguasa langit.
"9 Februari malam, kami akan lakukan Thiam Ting atau menyalakan lentera. Kemudian tepat pergantian hari, bedug dan lonceng ditabuh dan dipukul 36 kali agar pintu langit terbuka, sehingga doa kami diterima," katanya.
Sebagai penutup rangkaian Tahun Baru Imlek, digelar Cap Go Meh pada 24 Februari.
Pada kesempatan tersebut pertunjukan seni liong dan barongsai akan digelar untuk melaksanakan ritual pembersihan energi negatif atau penolak bala. Dalam ritual tersebut warga bisa menyaksikan secara langsung, karena ritual akan digelar dengan cara berkeliling kota.
Sumber: Merdeka.com
www.merdeka.com/peristiwa/imlek-umat-tridharma-solo-lepas-888-burung-dan-lele.html